http://www.stokis-hpai.com/category/obat-herbal-2/

"/>
Assalamu'alaikum, Selamat Datang Di Blog Muntamar

hubungan filsafat dengan Al-Qur’an


            Alahamdulillah fuzi serta syukur kita pnjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan berbagai kenikmatan kepada kita. Dengam adanya nikmat yang telah ia berikan, saya ingin memaparka sebuah kesan saya belajar fisafat, serta ayat yang menyuruh manusia berfilsafat.
            Namun sebelumnya, saya akan menjelaskan sedikit tentang filsafat. Sebagaimana dikatakan oleh ustad  kita yaitu Dr. Abdul manan MM, ia mengatakan bahwa filsafat itu merupakan ilmu tertinggi di dunia. Ketika Rosulullah saw bergua Hiro, Beliau itu sedang berfilsafat, beliau memikirkan umatnya yang ada di Mekah, yaitu mereka semuanya itu menembah berhala dan moral mereka itu sangat buruk sekali. Makanya beliau bergua Hiro, Belau mengadu kepada Allah supaya Allah memberikan petunjuk. Kemudian turunlah malaikat Jibril dengan membawakan wahyu yang pertama yaitu Iqro.
            Kemudian, adakah hubungan filsafat dengan Al-Qur’an? Jawabannya jelas sekali, bahwa fisafat dengan Al-Qur’an itu hubungannya sangat erat sekali sehingga tidak dapat dipisahkan. Karena berfilsafat itu berti berfikkir secara kritis terhadap apa-apa yang yelah diciptakan oleh allah swt atau juga terhadap suatu masalah. Maka dengan demikian, Al-Qur’anlah yang menjadi jawaban terhadp apa yang kita fikirkan serta solusi terhadap suatu masalah.
            Kemudian, masuk pada kesan saya terhadap belajar filsafat, yaitu:
1.      Adanya dorongan untuk menjadi manusia yang cerdas
Dikarenakan belajar filsafat itu merupakan ilmu untuk berfikir, maka otak itu akan menjadi cerdas, sebab  otak itu diasah dan di latih dengan adanya berfikir, sehingga tidak tumpul dan membeku, serta sel-sel yang ada dalam otak menjadi aktif dan syarap pun menjadi tersambung dikrenakan adanya berfikir.
2.      Adanya dorongan untuk menjadi manusia yang banyak ilmu pengetahuan
Dengan belajar filsafat, bisa menjadikan manusia yang banyak ilmu pengetahuannya bahkan bisa menjadi seorang ilmuan. Karena dengan belajar filsafat, mejadikan kita itu untuk bertanya terhadap apa-apa yang belum kita ketahui dan memikirkan tentang suatu masalah,atau memikirkan tentang penciptaan Allah swt, baik itu pennciptaan manusia, jin ,setan ,maupun mahluk-mahluk yang lainnya.
3.      Menjadikan kita berhati-hati dan teliti terhadap suatu tindakan
4.      Menjadikan kita sebagai manusia yang tidak gampang dibohongi
5.      Adanya nilai ibadah sehingga menjadikan kita mendapatkan pahala dari Allah swt. Karena Berfilsafat itu berarti merenung atau tafakur.
Kemudian, ayat-ayat yang  memerintahkan manusia untuk berfilsafat yaitu  dapat dibuktikan dengan memperhatikan bagaimana Al-Quran selalu mengaitkan perintah-perintahnya yang berhubungan dengan alam raya dengan perintah pengenalan dan pengakuan atas kebesaran dan kekuasaan-Nya. Bahkan, ilmu dalam pengertiannya yang umum sekalipun oleh wahyu pertama Al-Quran (iqra'), telah dikaitkan dengan bismi rabbika. Maka ini berarti bahwa "ilmu tidak dijadikan untuk kepentingan pribadi, regional atau nasional, dengan mengurbankan kepentingan-kepentingan lainnya". Ilmu pada saat dikaitkan dengan bismi rabbika. Kata Prof. Dr. 'Abdul Halim Mahmud, Syaikh Jami' Al-Azhar, menjadi "demi karena (Tuhan) Pemeliharamu, sehingga harus dapat memberikan manfaat kepada pemiliknya, warga masyarakat dan bangsanya. Juga kepada manusia secara umum. Ia harus membawa kebahagiaan dan cahaya ke seluruh penjuru dan sepanjang masa."
Ayat-ayat Al-Quran seperti antara lain dikutip di atas, disamping menggambarkan bahwa alam raya dan seluruh isinya adalah dapat dijangkau oleh akal dan daya manusia, juga menggarisbawahi bahwa segala sesuatu yang ada di alam raya ini telah dimudahkan untuk dimanfaatkan manusia.
         Dan yang menciptakan semua yang berpasang-pasangan dan menjadikan untukmu kapal dan binatang ternak yang kamu tunggangi(12). Supaya kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu ingat ni’mat Tuhanmu apabila kamu telahduduk di atasnya; dan supaya kamu mengucapkan:”maha suci Tuhan yang telah menundukan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguassainya.(13) (QS 43:12-13).
          Dan dengan demikian, ayat-ayat sebelumnya dan ayat ini memberikan tekanan yang sama pada sasaran ganda: tafakkur yang menghasilkan sains, dan tashkhir yang menghasilkan teknologi guna kemudahan dan kemanfaatan manusia. Dan dengan demikian pula, kita dapat menyatakan tanpa ragu bahwa "Al-Quran" membenarkan bahkan mewajibkan usaha-usaha pengembangan ilmu dan teknologi, selama ia membawa manfaat untuk manusia serta memberikan kemudahan bagi mereka.
            Setelahnya menjelaskan tentang kesan dari saya serta ayat Al-Qur’an yang memerintahkan manusia untuk berfilsafat, kemudian  saya akan menulis tentang masalah metode belajar yang disampaikan oleh Ustad. Yaitu, selama saya mengikuti atau belajar filsafat dengan ustad, walaupun masih belajar tentang pengantarnya, saya merasa nyaman. Karena pikiran saya menjadi tercerahkan disebabkan ustad selalu memerikan motivasi dan masukan. Sehingga memberikan semangat pada saya dan juga teman-teman mahasiswa STIE Hidayatullah yang lainnya.Apalagi ketika menyuruh untuk membaca dan menulis.terimakasih…..


Penulis
Muntamar


Share this post :

Posting Komentar

PAPAN PENGUMUMAN

<<<
http://www.zonasukses.com/?ref=zs204386
>>>
Stokis HPAI

Popular Post

 
Support : Link here | Link here | Link here
Copyright © 2014. riyadhul zannah - All Rights Reserved
Template by Cara Gampang Published by Cargam Template
Proudly powered by Blogger