Alahamdulillah fuzi serta syukur
kita pnjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan berbagai kenikmatan
kepada kita. Dengam adanya nikmat yang telah ia berikan, saya ingin memaparka
sebuah kesan saya belajar fisafat, serta ayat yang menyuruh manusia
berfilsafat.
Namun sebelumnya, saya akan
menjelaskan sedikit tentang filsafat. Sebagaimana dikatakan oleh ustad kita yaitu Dr. Abdul manan MM, ia mengatakan
bahwa filsafat itu merupakan ilmu tertinggi di dunia. Ketika Rosulullah saw
bergua Hiro, Beliau itu sedang berfilsafat, beliau memikirkan umatnya yang ada
di Mekah, yaitu mereka semuanya itu menembah berhala dan moral mereka itu
sangat buruk sekali. Makanya beliau bergua Hiro, Belau mengadu kepada Allah
supaya Allah memberikan petunjuk. Kemudian turunlah malaikat Jibril dengan
membawakan wahyu yang pertama yaitu Iqro.
Kemudian, adakah hubungan filsafat
dengan Al-Qur’an? Jawabannya jelas sekali, bahwa fisafat dengan Al-Qur’an itu
hubungannya sangat erat sekali sehingga tidak dapat dipisahkan. Karena berfilsafat
itu berti berfikkir secara kritis terhadap apa-apa yang yelah diciptakan oleh
allah swt atau juga terhadap suatu masalah. Maka dengan demikian, Al-Qur’anlah
yang menjadi jawaban terhadp apa yang kita fikirkan serta solusi terhadap suatu
masalah.
Kemudian, masuk pada kesan saya
terhadap belajar filsafat, yaitu:
1. Adanya
dorongan untuk menjadi manusia yang cerdas
Dikarenakan belajar filsafat itu merupakan ilmu
untuk berfikir, maka otak itu akan menjadi cerdas, sebab otak itu diasah dan di latih dengan adanya
berfikir, sehingga tidak tumpul dan membeku, serta sel-sel yang ada dalam otak
menjadi aktif dan syarap pun menjadi tersambung dikrenakan adanya berfikir.
2. Adanya
dorongan untuk menjadi manusia yang banyak ilmu pengetahuan
Dengan belajar filsafat, bisa menjadikan manusia yang
banyak ilmu pengetahuannya bahkan bisa menjadi seorang ilmuan. Karena dengan
belajar filsafat, mejadikan kita itu untuk bertanya terhadap apa-apa yang belum
kita ketahui dan memikirkan tentang suatu masalah,atau memikirkan tentang
penciptaan Allah swt, baik itu pennciptaan manusia, jin ,setan ,maupun
mahluk-mahluk yang lainnya.
3. Menjadikan
kita berhati-hati dan teliti terhadap suatu tindakan
4. Menjadikan
kita sebagai manusia yang tidak gampang dibohongi
5. Adanya
nilai ibadah sehingga menjadikan kita mendapatkan pahala dari Allah swt. Karena
Berfilsafat itu berarti merenung atau tafakur.
Kemudian, ayat-ayat yang memerintahkan manusia untuk berfilsafat yaitu dapat dibuktikan dengan memperhatikan
bagaimana Al-Quran selalu mengaitkan perintah-perintahnya yang berhubungan
dengan alam raya dengan perintah pengenalan dan pengakuan atas kebesaran dan
kekuasaan-Nya. Bahkan, ilmu dalam pengertiannya yang umum sekalipun oleh wahyu
pertama Al-Quran (iqra'), telah dikaitkan dengan bismi rabbika. Maka ini
berarti bahwa "ilmu tidak dijadikan untuk kepentingan pribadi, regional
atau nasional, dengan mengurbankan kepentingan-kepentingan lainnya". Ilmu
pada saat dikaitkan dengan bismi rabbika. Kata Prof. Dr. 'Abdul Halim Mahmud,
Syaikh Jami' Al-Azhar, menjadi "demi karena (Tuhan) Pemeliharamu, sehingga
harus dapat memberikan manfaat kepada pemiliknya, warga masyarakat dan
bangsanya. Juga kepada manusia secara umum. Ia harus membawa kebahagiaan dan
cahaya ke seluruh penjuru dan sepanjang masa."
Ayat-ayat Al-Quran seperti antara lain dikutip di atas,
disamping menggambarkan bahwa alam raya dan seluruh isinya adalah dapat dijangkau
oleh akal dan daya manusia, juga menggarisbawahi bahwa segala sesuatu yang ada
di alam raya ini telah dimudahkan untuk dimanfaatkan manusia.
Dan yang menciptakan semua yang
berpasang-pasangan dan menjadikan untukmu kapal dan binatang ternak yang kamu
tunggangi(12). Supaya kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu ingat ni’mat
Tuhanmu apabila kamu telahduduk di atasnya; dan supaya kamu mengucapkan:”maha
suci Tuhan yang telah menundukan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya
tidak mampu menguassainya.(13) (QS 43:12-13).
Dan dengan demikian, ayat-ayat sebelumnya dan
ayat ini memberikan tekanan yang sama pada sasaran ganda: tafakkur yang
menghasilkan sains, dan tashkhir yang menghasilkan teknologi guna kemudahan dan
kemanfaatan manusia. Dan dengan demikian pula, kita dapat menyatakan tanpa ragu
bahwa "Al-Quran" membenarkan bahkan mewajibkan usaha-usaha
pengembangan ilmu dan teknologi, selama ia membawa manfaat untuk manusia serta
memberikan kemudahan bagi mereka.
Setelahnya menjelaskan tentang kesan
dari saya serta ayat Al-Qur’an yang memerintahkan manusia untuk berfilsafat,
kemudian saya akan menulis tentang
masalah metode belajar yang disampaikan oleh Ustad. Yaitu, selama saya
mengikuti atau belajar filsafat dengan ustad, walaupun masih belajar tentang
pengantarnya, saya merasa nyaman. Karena pikiran saya menjadi tercerahkan
disebabkan ustad selalu memerikan motivasi dan masukan. Sehingga memberikan
semangat pada saya dan juga teman-teman mahasiswa STIE Hidayatullah yang
lainnya.Apalagi ketika menyuruh untuk membaca dan menulis.terimakasih…..
Penulis
Muntamar
Posting Komentar