http://www.stokis-hpai.com/category/obat-herbal-2/

"/>
Assalamu'alaikum, Selamat Datang Di Blog Muntamar

Melihat Huruf-Huruf Hijaiyyah Dalam Konteks Ramadhan



Subhanallah sungguh luar biasa ternyata huruf-huruf hijaiyyah yang dua puluh delapan kalau kita lihat dalam konteks Ramadhan maka terdapat ilmu pengetahuan dan nilainya. Mulai dari huruf hamjah sampai ya. Berikut penjelasannya :
1. Al- Imaanu Walihtisabu (Beriman dan Mengharap Pahala)
Puasa merupakan ibadah yang istimewa di sisi Allah swt, bahkan dalam suatu hadis qudsi dijelaskan bahwa ibadah puasa itu hanya untuk Allah dan dia yang akan langsung membalasnya. Allah memberikan janji ampunan bagi orang yang meaksanakan puasa dengan dasar Imanan wahtisaban (iman yang disertai niat ikhlas).
Maksudya adalah bahwa setiap orang hendaknya meandasi dirinya dengan keimanan dan berharap atau memohon pahala dari Allah dan juga memohon ridhanya dalam semua aktivitas Ramadhan.
Dan Allah swt ketika mengawali perintahnya dia menyeru kepada orang beriman dengan ungkapan yaa Ayyuhalladzina amanu”, seperti firmannya :
“Hai orang-orang yang beriman telah diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas rang-orang sebelum kamu agar kamu beertaqwa (Al-Baqarah : 183)
Dalam ayat-ayat Al-Qur’an, setiap kali Allah menyebutkan perintah tentang kewajiban (larangan atau perintah) secara khusus pasti lebih mendahulukan kata “Iman” sementara jika memerintah ibadah secara umum lebih mendahulukan kata “An-Naas”. Karena kata iman dapat merupakan kesiapan seseorang yang telah beriman untuk melaksanakan kewajiban tersebut, sekalipun perintah tersebut berat dan membutuhkan tenaga dan harta. Seperti puasa, shalat, zakat, puasa dan haji. Adapun jika kewajiban dalam bentuk umum seperti ibadah kepada Allah swt, untuk menjelaskan bahwa tugas utama wujud manusia di dunia ini adalah untuk beribadah kepada Allah swt dan tunduk terhadap perintah-perintahnya, maka diawali dengan seruan ya ayyuhannas”. Seperti firman Allah swt: Hai manusia, sembahlah tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertaqwa”. (Al-Baqarah : 21)
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-ku (Ad-dzariya:56)
Karena itu, setiap orang yang beriman hendaknya melandasi setiap aktivitasnya dengan iman dan ihtisab, karena dengan dua hal itu maka niscaya segala langkah dan aktivitas abdahnya akan diterima mendapatkan pahala dari Allah swt dan ganjaran yang lebih besar. Dan banyak lagi ayat-ayat lain yang menyebutkan bahwa segala perbuatan yang dilandasi iman maka akan diterima oleh Allah swt dan diberi ganjaran yang setimpal, sementara segala perbuatan yang tidak dilandasi dengan iman maka tidak akan bermanfaat di sisi Allah swt. Sebaik apapun dan sebesar apapun perbuatan yang dilakukan ibarat fatamorgana yang terlihat dari kejauhan seperti air namun ketika ketika dihampiri kosong melongpong.
Allah swt berfirman :
“Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun dan didapatinya (ketetapan) Allah swt di sisinya, Lalu Allah swt memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah swt adalah sangat cepat perhitungan-Nya”. (AN-Nuur : 39)
Dengan iman akan memunculkan keikhlasan dalam beramal dan berbuat dan dengan ihtisab akan memunculkan penyerahan diri kepada Allah sat atas segala perbuatan dan berharap kepada Allah swt Maha pemberi pahala, ganjaran dan ridha untuk memberikan balasan yang setimpal. Sebagaimana dengan iman sekecil apapun perbiatannya akan menjadi besar di hadapan Allah swt dan yakin bahwa Allah swt akan melipat gandakan segala perbuatannya berlipat ganda. Apalagi ibadah puasa merupakan amal yang tidak dapat diketahui oleh siapapun kecuali dirinya dan dan Allah swt, karenanya Allah swt memberikan ganjaran yang khusus kepada orang yang berpuasa dengan iman dan ikhlas.
Rasulullah saw bersabda
Barang siapa yang berpuasa karena iman dan berharap ganjaran dari Allah swt maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaqun alaih)
Dalam hadits lain disebutkan :
“Barang siapa yang melakukan qiyam pada lailatul qadar, dengan penuh iman dan ikhlas maka akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu (Bukhari)
Aisyah ra juga berkata :
Barang siapa yang beritikaf karena iman dan ikhlas, maka di ampunilah segala dosanya yang telah lalu.” (Ad-Dailamy)

Share this post :

Posting Komentar

PAPAN PENGUMUMAN

<<<
http://www.zonasukses.com/?ref=zs204386
>>>
Stokis HPAI

Popular Post

 
Support : Link here | Link here | Link here
Copyright © 2014. riyadhul zannah - All Rights Reserved
Template by Cara Gampang Published by Cargam Template
Proudly powered by Blogger