http://www.stokis-hpai.com/category/obat-herbal-2/

"/>
Assalamu'alaikum, Selamat Datang Di Blog Muntamar

Berdzikirlah maka gelisah pun Hilang



"Dari Aisyah Radhiallahu Anha ia berkata, Rasulullah SAW berdzikir pada setiap waktunya (Muttafaqun alaih)".

Situasi saat ini terkadang membuat sebagian orang mengeluh. Kehidupan nyaris disesaki beragam masalah. Terutama masalah dalam ekonomi. Belum tuntas satu masalah sudah muncul masalah yang lain. Tidak sedikit orang yang pada akhirnya putus asa. Seolah tak ada lagi celah untuk meloloskan diri dari problematika hidup yang mencekiknya.
Banyak orang mengira bahwa hiburan adalah solusi yang bisa mengatasi atau meringankan permasalahan yang ada. Maka fasilitas hiburan pun beragam disediakan. Musik saban hari diperdengarkan melalui televisi. Acara-acara yang membuat orang bisa tertawa terus ditayangkan. Namun sejujurnya, hal seperti itu bukanlah solusi. Ia tak ubahnya sebagai wadah yang menampung semua permasalahan yang pada tingkatan selanjutnya akan melahirkan kegelisahan baru.
Solusi sesungguhnya ada pada Islam. Islam hadir untuk membahagiakan manusia dan menghilangkan segala kegelisahan yang ada padanya. Tidak saja di akhirat tapi juga di dunia. Dengan apa Islam membahagiakan dan menentramkan kita? Salah satunya dengan zikrullah (menyebut dan mengingat Allah SWT).
Sebesar apa pun permasalahan yang menerpa, namun dengan hati dan lisan yang terus berdzikir, akan membuat seorang kebal dari segala hal yang bisa mengusik kebahagiaannya. Rasulullah saw telah memberikan jaminannya. Dan jaminan itu sungguh sangat logis. Sebab, orang yang berdzikir itu adalah orang yang dekat kepada Allah. Allah tentu akan selalu memperhatikan hamba-hambanya yang dekat kepadanya.
MANFAAT BERDZIKIR
Berdzikir setipa waktu memang mestinya menjadi kebutuhan setiap muslim. Sebab kita menyadari, di sekitar kita ada setan yang selalu mengintai kelengahan kita untuk menyerang. Dzikir adalah salah satu metode yang bisa memproteksi diri kita dari serangan setan.
Kesadaran inilah yang dibangun oleh Rasulullah saw kepada segenap umatnya. Hal itu terlihat jelas dalam Hadits-Hadits beliau. Rasulullah saw pernah ditanya tentang siapa yang paling besar nilai jihadnya? Beliau menjawab yang besar dzikirnya kepada Allah. Kemudian beliau juga ditanya, siapa yang paling besar nilai puasanya? Dan Rasulullah saw ditanya dengan beberapa pertanyaan lain, namun jawabannya selalu sama, “Orang yang paling besar dzikirnya kepada Allah.” Umar pernah mengatakan,”Pergilah orang berdzikir dengan menggenggam semua kebaikan.”(lihat Durus Aqidiah Mustafadah Minal Haj : 128-130)
Hal itu tidak mengherankan. Karena, ibadah-ibadah yang kita lakukan sebenarnya tujuan utamanya adalah untuk berdzikir dan mengingatnya. Allah berfirman,”...dan dirikanlah shalat untuk mengingatku.”(Thaha:14)
Selain itu juga, dzikir akan mengalirkan ketenangan hati dalam diri kita dan meringankan segala hal yang memberatkan. Allah berfirman (Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram (Arra’d : 28)
Seseorang pernah bertanya kepada Rasulullah saw, :Wahai Rasulullah, sungguh syariat sangat banyak, maka kabarkanlah kepadaku sesuatu yang bisa aku pegangi.” Rasulullah saw menjawab: (Hendaklah) lisan kamu selalu terbasahi dengan dzikir kepada Allah (Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Sumber utama setiap kegelisahan adalah dosa yang kita perbuat. Sekecil apa pun dosa yang kita lakukan, itu akan meninggalkan titik hitam di hati. Tidak akan mungkin kebahagiaan itu menembus hati yang penuh dengan titik hitam. Dzikir hadir untuk menjaga sekaligus membersihkan hati kita dari titik hitam.
Karenanya, ketika seorang laki-laki datang kepada Hasan Al-Bahsri dan mengadukan keras hatinya, maka Hasan Al-Bahsri menjawab dengan singkat,”Cairkanlah hatimu dengan dzikir.”(Al-Wabilusshoyyib :142)
DZIKIR YANG BERKUALITAS
Berdzikir adalah aktivitas sederhana, namun efeknya bisa sangat luar biasa. Bagaimana supaya dzikir kita memberikan efek? Tentu saja dengan menggali dan mengkaji cara Rasulullah SAW dalam berdzikir.
Hadits di atas mengisyaratkan bahwa ibadah yang satu ini dilakukan oleh Rasulullah SAW dengan sendirian. Rasulullah saw tidak memimpin sahabatnya dalam berdzikir seperti halnya ketika shalat. Sebab andaikta yang demikian itu dilakukan, maka pasti akan banyak yang meriwayatkannya dengan lafadz yang sarih (jelas) dan jalur periwayatan yang shahih.
Kalaupun terdapat ucapan beliau yang mengesankan bahwa sahabat berkumpul dalam berdzikir, maka itu tidak memberikan makna bahwa beliau memimpinnya, yang ada adalah mereka berkumpul dalam berdzikir, namun pelaksanaannya sendiri-sendiri. Bahkan dalam riwayat yang lain Rasulullah saw memuji dan menjanjikan keutamaan yang besar bagi mereka yang berdzikir sendirian dan mengalirkan air mata. Beliau pernah mengabarkan bahwa ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan dari Allah swt, salah satunya adalah orang yang mengingat Allah dalam keadaan sendirian lalu ia menangis.
Jadi, dzikir yang paling afdhal adalah dzikir yang diucapkan dengan penuh penghayatan dalam keadaan sendirian sehingga mengalirkan air mata. Dzikir seperti inilah yang diajarkan oleh Nabi dan menghiasi kehidupan para sahabat.  Mereka banyak menangis dimalam hari ketika berdzikir dalam kesendiriannya. Dan efek dzikirnya itu langsung terlihat di siang harinya dengan kegigihan mereka dalam menjalankan syariat-syariat Allah dan berjihad dijalan-Nya. Semoga kita diberikan taufik untuk encotoh cara Rasulullah Saw dalam dzikir, sehingga kita merasakan dahsyatnya berdziki kepadanya.

Share this post :

Posting Komentar

PAPAN PENGUMUMAN

<<<
http://www.zonasukses.com/?ref=zs204386
>>>
Stokis HPAI

Popular Post

 
Support : Link here | Link here | Link here
Copyright © 2014. riyadhul zannah - All Rights Reserved
Template by Cara Gampang Published by Cargam Template
Proudly powered by Blogger